Perangkat I/O membantu
kita berinteraksi dengan komputer agar dapat memberi dan menerima data, program
dan hasil, ke / dari komputer.
Setiap perangkat I/O memiliki I/O driver yang merupakan sekumpulan program I/O untuk berbagai operasi pada perangkat I/O yang spesifik. I/O driver dari semua perangkat I/O dikenal dengan BIOS.
Setiap perangkat I/O memiliki I/O driver yang merupakan sekumpulan program I/O untuk berbagai operasi pada perangkat I/O yang spesifik. I/O driver dari semua perangkat I/O dikenal dengan BIOS.
Terdapat tiga teknik dalam operasi I/O, yaitu :
11. I/O Terprogram (Programmed I/O)

“CPU has direct control over I/O”.
Dalam teknik programmed I/O, CPU memiliki control langsung terhadap proses input output. Termasuk perintah read/write , sensing status, dan data transfer. Prossesor akan memeriksa modul I/O dan menunggu sampai operasi selesai. Dan hal ini merupakan kelemahan dari teknik programmed I/O karena akan membuang waktu CPU untuk bekerja.
Detail Programmed I/O
CPU meminta untuk melakukan proses I/O ,kemudian modul I/O melakukan operasi, modul I/O merubah status bit dari peripheral, CPU akan melakukan pengecekan status secara periodic dan jika belum ada perubahan maka CPU akan menunggu dan jika ada perubahan maka CPU akan bereaksi. Modul I/O tidak menginformasikan kepada CPU secara langsung dan Modul I/O tidak menginterupsi CPU.
Contoh Perangkat yang berproses denga tipe Programmed I/O :Seperti Unit Tape Magnetic , dapat melakukan perintah putar, kembali ke posisi awal, berhenti, dan sebagainya itu menggunakan sistem i/o yang terkontrol oleh program.
2. Interrupt Driven I/O
- Dalam Interrupted-Driven I/O CPU tetap memiliki kontrol langsung terhadap proses I/O, seperti pada programmed I/O. akan tetapi dalam Interrupted-Driven I/O tidak ada waktu tunggu CPU, karena modul I/O dapat melakukan interupsi terhadap CPU ketika sudah siap atau terjadi perubahan status.
- Detail Proses :
- CPU merequest untuk melakukan operasi I/O
- Modul I/O melaksanakan operasi ke peripheral
- Sementara itu CPU dapat melakukan kegiatan yang lain (melaksanakan proses berikutnya)
- Modul I/O menginterrupt CPU untuk memberitahukan status hasil operasinya
- CPU bereaksi atas status tersebut

3. Direct Memory Access (DMA)

Interrupt driven dan programmed I/O membutuhkan intervensi langsung kepada CPU
- Adanya keterbatasan pada transfer rate, dan CPU
menjadi terikat pada modul I/O
- Direct Memory Access dibuat untuk mengambil alih pengaturan I/O dari CPU
- DMA Controller dapat merupakan controller terpisah dari Modul I/O (bisa berupa chip terpisah pada motherboard), dan belum tentu terhubung langsung ke peripheral.
- Detail ProsesCPU memberi tahu Direct Memory Access controller:–Apa Instruksinya– Alamat peripheral-nya– Alamat awal blok memory, tempat data– Jumlah data yang akan ditransfer
- CPU melanjutkan pekerjaan lainnya
- DMA controller melaksanakan operasi
- DMA controller mengirim interrupt ke CPU
saat seluruh operasi selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar